Puisi Hujan Bulan Desember

 Hujan bulan Desember


Kamu dan hujan bulan Desember bertemu di perempatan waktu itu

Kaku bisu tanpa kata namun tetap berteguh 

Antara hilang, antara bahagia di ujung jalan malam itu

Seseorang pada senja dan remang remang setelah hujan bulan Desember

Meyakinkan retorika klasik bahwa ada pelangi selepas itu


Kini nyanyian beralih pada cinta terkalibrasi

Setiap syair mewakili hati yang nelangsa mencari bersama butir butir hujan bulan Desember

Kamu dan hujan bulan Desember

Akan Jadi nanti yang kulepas atau nanti yang ku genggam


Oleh Roswita Margarit Wonga


Popular posts from this blog

upacara pembukaan dan penutupan untuk penggalang dan penegak

Puisi Cerita Ambigu